Langsung ke konten utama

Mitos dan Legenda

A.   Mitos
Mitos adalah cerita antara manusia dan dewa-dewa atau dari dewa-dewa itu sendiri berdasarkan hasil kepercayaan manusia atau pengalaman yang berasal dari alam pikiran bawah sadar manusia yang dapat membangun nilai dan norma demi menciptakan kepatuhan agar manusia tidak melakukan tindakan tertentu yang membahayakan alam maupun manusia itu sendiri. Dalam bahasa modern, mitos adalah manipulasi alam pikiran manusia yang dituturkan guna menjadi dukungan atau sebuah kesepakatan dalam persepsi yang sama yakni pencitraan.



     B. Legenda
             Legenda adalah cerita magis yang mengaitkan tokoh manusia, peristiwa, latar serta alur yang seolah-olah nyata di kehidupan manusia dan berkaitan dengan sejarah kehidupan seseorang maupun daerah setempat pada zaman dahulu.

       
      C. Contoh Mitos dan Legenda

1.     Mitos Kyai Sapu Jagat sang Penunggu Kawah Merapi
          
Ada suatu kisah pada tahun 1587, terjadi Pertempuran Prambanan antara pasukan Mataram dan pasukan Pajang. Pertempuran ini berawal dari ketika Pajang di bawah pimpinan langsung Sultan Hadiwijaya bermaksud menghukum Senopati Ing Ngalaga yang sudah tiga tahun menolak menghadap ke keraton Pajang. Jika Senopati tidak menghadap ke Pisowanan Agung selama tiga tahun berturut-turut, maka praktis akan diketahui oleh para Bupati taklukan Negara Gung Pajang lainnya. Hal ini, dinilai bahwa Senopati melawan Sultan dan memutuskan untuk menghukum Senopati di Mataram dan melakukan penyerbuan terhadap pasukan Mataram yang ketika itu pasukan Mataram hanya memiliki seribu orang beda dengan pasukan Pajang yang lebih banyak 10 kali lipat. Pertempuran hari pertama di gerbang Randu Gunting, Mataram diserbu oleh Pajang seketika itu Pajang dihajar oleh Mataram dengan panah, tombak, dan senjata api.
Untuk memudahkan penyerangan ini Senopati minta bantuan “Pacar”-nya yang setia yaitu Ratu Kidul untuk memberitahukan hal ini kepada paman Ratu Kidul agar meminta bantuan gurunya Kyai Sapu Jagat salah satu penguasa Merapi penunggu kawah Merapi yang sudah lama berguru dan melakukan komunikasi yang penuh misteri antara keduanya dengan para tokoh dari “dunia lain” yang konon katanya ada di keraton merapi itu menurut paman dari Ratu Kidul. Pada sekitar selepas maghrib dalam situasi yang gelap gulita awan berarak-arak dan merapi meletus dahsyat dan pada saat itu pula pasukan pajang kewalahan dalam melakukan pertempuran terhadap Mataram dan akhirnya kekuasaan kerajaan Sultan Pajang berakhir sehingga Senopati Ing Ngalaga menjadi mitos seolah-olah dialah yang menjadi penguasa gunung Merapi yang sebenarnya semua berkat bantuan Kyai Sapu Jagat yang mitosnya dia sesungguhnya penguasan merapi sebagai jabatannya penunggu kawah merapi yang hingga saat ini setiap setahun sekali Keraton Yogyakarta mengadakan ritual labuhan yang dipersembahkan kepadanya demi menjaga kemarahannya.

2.     Legenda Asal Mula kota Jambi

          Kisah yang terjadi di desa Pinang yang terletak di tepian sungai Batanghari, sebuah sungai besar di Pulau Sumatera. Di desa itu tinggal sepasang kekasih yaitu Sabar dan Kenanga, sepasang kekasih ini memiliki seorang anak perempuan bernama Pinangmasak yang cantik, lincah, dan cerdas. Pemuda bernama Sabar ini memiliki impian ingin membuat sebuah dermaga untuk mempermudah pedagang-pedagang dari Jawa membeli hasil perkebunan desa Pinang yang berupa buah Pinang maka dari itu ia ingin memusyawarahkan hal ini kepada penduduk-penduduk di desa itu dan hal ini disetujukan dengan penduduk desa dan akhirnya bergotong-royong membuat dermaga yang terbuat dari ijuk atau sabut kelapa dan menganyamnya menjadi tali yang panjang sehingga akhirnya semakin banyak pedagang-pedagang yang berdatangan ke desa itu yang ingin menjual hasil alam desa itu dan semakin banyak pula pendatang-pendatang dari luar desa yang menetap di desa itu sehingga Sabar diangkat oleh penduduknya sebagai kepala desa dan seterusnya berkat jasanya dalam keamanan hasil bumi diangkat lagi menjadi seseorang yang lebih berwibawa yaitu walinegeri dan membangun sebuah istana. Setelah diangkat menjadi walinegeri.
 Pinangmasak tumbuh menjadi seorang remaja yang angkuh, dan tidak tahu sopan santun terhadap masyarakat karena sang ayah yang sibuk dengan pekerjaannya sebagai walinegeri sehingga tidak menyempatkan anaknya mengajarkan pendidikan budi pekerti dan kebutuhan materil yang selalu dipenuhi oleh orang tuanya sehingga menjadi seorang remaja yang manja. Dengan penduduk yang merasa terganggu dengan sikap Pinangmasak, akhirnya sang ayah sebagai walinegeri memerintahkan sang juru tulis untuk membuat surat pengumuman untuk mencarikan guru khusus untuk Pinangmasak agar menjadi putri yang baik budi pekertinya dan seorang pemuda bernama Mahisa Anabrang dari kerajaan singasari bersedia menjadi guru untuk Pinangmasak dan dari hasil didikannya itu dapat dengan cepat merubah budi pekerti pinangmasak sehingga ayah dan ibunya bahagia.
 Suatu ketika, ada dua putra anak dari dua walinegeri yang berasal dari dua negeri yang ingin melamar Pinangmasak yang cantik dan anggun, tetapi Pinangmasak tidak suka dengan keduanya yang akhirnya meminta bantuan dari gurunya untuk membuat sayembara yaitu dua orang putra itu harus dapat membuat masing-masing sebuah istana pengantin untuk Pinangmasak dengan waktu pengerjaannya sehari semalam yang akhirnya tidak ada yang dapat menyelesaikan istana itu, karena pada tengah malam hujan turun. Salah satu putra itu menyimpan dendam yang mendalam kepada desa itu yang disebabkan bahwa hal ini semua permainan tuan rumah dan besoknya para prajurut dari negeri sebelah menculik Pinangmasak dan ibunya di istana walinegeri negeri sebelah dan dibebaskan oleh pemuda bernama Anggara yang adalah keponakannya Mahisa Anabrang dan akhirnya ayah Pinangmasak menikahkan Anggara dan Pinangmasak yang telah membebaskan Pinangmasak dan ibunya, Anggara yang sebelumnya ia seorang utusan singasari di bidang perdagangan diangkat menjadi Syahbandar negeri Pinang, karena telah diketahui banyak pedagang dari Jawa yang ingin menjalin hubungan dagang dengan daerah ini yang jika ditanya nama kota ini belumlah ada, lalu ada penduduk yang mengusulkan dinamakan kota “Jambe” yang akhirnya diganti menjadi nama “Jambi” agar lebih mudah mengucapnya.


Daftar Pustaka :
  1. Subiyanto, Ibnu. 2016. Melacak Mitos Merapi : Peka membaca bencana, kritis terhadap kearifan lokal. Yogyakarta : Jogja Bangkit Publisher.
  2. Soekardi, Yuliadi. 2006. Asal Mula Kota Jambi. Bandung : Pustaka Setia.












Komentar

quelatikanzaccagnino mengatakan…
The casino no deposit bonus 2020: Get a free casino bonus
The casino no deposit bonus 2020: Get a 다 파벳 모바일 free casino xbet bonus 2020: Get a free casino bonus 토토사이트목록 2020: Get a free casino bonus 2020: Get 랜덤 룰렛 a 메이저바카라 free casino bonus 2020: Get a