Langsung ke konten utama

Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS) dan Lingkup Data


A.     Pengertian Sistem informasi berbasis komputer


Menurut Laudon dan Laudon (2008) Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah Informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi
Apriliandi (2016) juga menjelaskan hampir sama bahwa sistem informasi berbasis komputer merupakan suatu sistem pengolahan data menjadi informasi yang berkualitas dan digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis.
Lalu Stair dan Reynolds (2014) menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis komputer adalah suatu satu set yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, database, telekomunikasi, orang, dan prosedur yang dikonfigurasikan untuk mengumpulkan, memanipulasi, menyimpan, dan mengolah data yang didapatkan menjadi informasi.

Stair (dalam Fatta, 2007) menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis komputer (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut:       





 a.       Perangkat keras (Hardware)
    Yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukan data, memproses data, dan keluaran data.

      b.      Perangkat lunak (Software)
      Yaitu program dan instruksi yang diberikan ke komputer.

      c.       Database (Databases)
    Yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.

      d.      Telekomunikasi (Telecommunications)
Yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif.

      e.       Manusia (People)
Yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, analis, programmer, dan operator, serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.

      f.       Prosedur (Procedures)
Yakni tata cara yang meliputi strategi, kebijakan, metode, dan peraturan-peraturan dalam menggunakan sistem informasi berbasis komputer. 

B.     Evolusi sistem informasi berbasis komputer

         1.      Fokus data (SIA/EDP)
   Didukung dengan munculnya punched card dan keydriven bookkeeping machines, dan perusahaan umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajernya. Aplikasi yang digunakan adalah Sistem Informasi Akuntansi (SIA).
    Ø  Sistem informasi akuntansi
  Wahyono dan Pujiatmoko (2008) berpendapat bahwa sistem Informasi akuntansi adalah kumpulan dari sumber daya, baik manusia, peralatan, dan teknologi yang dirancang dan digunakan untuk mengubah data-data ekonomi ke dalam informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.

         2.      Fokus informasi (SIM)
   Seiring dengan diperkenalkannya generasi baru alat penghitung yang memungkinkan untuk bisa melakukan pemrosesan lebih banyak, hal tersebut diorientasikan untuk konsep penggunaan komputer sebagai sistem informasi manajemen (SIM). Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi komputer harus diterapkan dengan tujuan utama untuk menghasilkan informasi manajemen.
     Ø     Sistem informasi manajemen
       Sistem informasi manajemen menurut Schell dan McLeod (2008) adalah suatu sistem berbasis komputer yang membuat informasi tersedia bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan serupa. Informasi yang diberikan sistem informasi manajemen menjelaskan salah satu sistem utamanya dilihat dari apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi, dan apa yang kemungkinan akan terjadi di masa depan.

          3.    Fokus pada pendukung keputusan (DSS)
   DSS adalah sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu dan harus dipecahkan serta diambil keputusannya oleh manajer.
Ø   Sistem pendukung keputusan
     Menurut Bonczek, dkk (dalam Nofriansyah, 2014) sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi, sistem bahasa (mekanisme untuk memberikan komunikasi antar pengguna dan komponen sistem pendukung keputusan lain), sistem pengetahuan (respositori pengetahuan domain maslaah yang ada pada sistem pendukung keputusan atau sebagai data atau sebagai prosedur), dan sistem pemrosesan masalah (hubungan antara dua komponen lainnya, terdiri dari satu atau lebih kapabilitas manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan).

         4.    Fokus pada komunikasi (OA)
    OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik. OA telah berkembang dalam berbagai bentuk aplikasi seperti konferensi jarak jauh (teleconference), voice mail, email, electronic calendaring,  facsimile transmission, dan dekstop publishing.
Ø   Otomatisasi kantor
    Otomatisasi kantor menurut Schell dan McLeod (2008) adalah penerapan otomatisasi, seperti teknologi komputer, pada pekerjaan kantor seperti email, penanggalan elektronik, konferensi video, dan desktop publishing. Otomatisasi kantor meliputi seluruh sistem elektronik formal maupun informal yang terutama berhubungan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang-orang di dalam maupun diluar perusahaan.

         5.  Fokus konsultasi (Sistem pakar)
    Ide dasar AI adalah komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran yang logis sama halnya seperti manusia. Sistem pakar adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai seorang spesialis dalam suatu bidang. Sedangkan sistem yang menggambarkan segala macam sistem yang menerapkan kecerdasan buatan untuk pemecahan masalah dinamakan dengan sistem berbasis pengetahuan (knowledge bases sistems).
Ø    Sistem pakar
     Menurut Kusrini (2008) sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar yang dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam. Sistem pakar memecahkan masalah yang biasnaya hanya bisa dipecahkan oleh seorang pakar, dipandang berhasil ketika mampu mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh pakar aslinya baik dari sisi proses pengambilan keputusannya maupun hasil keputusan yang diperoleh.

C.  Lingkup Data

      1.      Hirarki Data



Hirarki data merupakan pengorganisasian data menjadi hirarki-hirarki atau tingkatan-tingkatan tertentu. Pengorganisasian ini ditujukan agar data dapat diatur dengan baik, sehingga menghasilkan suatu informasi yang baik pula. Data dapat diorganisasikan menjadi enam tingkatan (Mulyani, 2016):
a)   Bit, adalah unit terkecil dari data yang direpresentasikan dengan nilai nol dan satu, dimana nilai 0 berarti tidak mempunyai arus listrik, sedangkan 1 mempunyai arus listrik.
b)   Byte, adalah kumpulan dari bit-bit yang membentuk suatu karakter.
c)   Field, adalah kumpulan karakter yang membentuk sekelompok angka atau data.
d)  Record, adalah sekumpulan field yang saling berhubungan.
e)   File, adalah sekumpulan record yang berhubungan dengan objek tertentu.
f)    Database, adalah kumpulan data yang tersimpan ke dalam file-file.

      2.      Penyimpanan Sekunder
Di dalam sistem informasi berbasis komputer (CBIS) terdapat dua jenis media penyimpanan dari segi pengaksesan. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut:

a)      Serial/Sequential Access Storage Device (SASD)
Adalah memori sekunder yang tidak dapat diakses secara langsung di posisinya. Pengaksesannya harus urut. Dibandingkan dengan memori internal atau primer, kelebihannya adalah kapasitas data yang dapat ditampung lebih besar dan harga per bit informasi yang dapat direkam lebih murah. Sedangkan kekurangannya adalah pada kecepatan yang lebih lambat. Contoh media jenis ini adalah magnetic tape, punch card, paper tape.




b)      Direct Access Storage Device (DASD)
Adalah memori sekunder yang dapat diakses langsung di posisinya. Dibandingkan dengan memori primer, jenis ini memiliki kelebihan danmkekurangan yang sama dengan jenis SASD. Contohnya adalah magnetic disk, optical disk, dan flash memory.




      3.  Pemrosesan data
a.       Pemrosesan Batch



Batch processing adalah sebuah model untuk mengolah data yang berguna untuk menghimpun data, setelah itu data tersebut bisa dikelompokkan dengan data lain yang memiliki kesamaan. Jadi dalam setiap batch ada indikasi tertentu, dimana informasi mengenai data tersebut dalam tekumpul dalam jumlah tertentu dan akan segera diproses. Salah satu contoh dari batch adalah email dan transaksi. Dengan melakukan kegiatan pengiriman email ataupun transaksi, itu berarti Anda telah melakukan perpindahan data kemudian menggunakan alat tertentu dan ada file atau dokumen yang dikirim ke orang lain. Batch ini bisa terjadi melalui online dan offline. Bila melalui online itu berarti Anda menggunakan koneksi dalam mengirim data atau dokumen ke orang yang dituju. Dalam batch online akan lebih mudah jika Anda menggunakan komputer atau laptop dengan koneksi internet yang baik sehingga Anda bisa mentransfer data dengan lancar.

b.      Pemrosesan Online



Pemrosesan online adalah data yang bisa di proses dengan memasukkan data dan biasanya penggunakan menggunakan koneksi kemudian membuthkan waktu untuk mendapat jawaban dari data yang telah dikirim. Dengan begitu si pengguna akan memasukkan data. Dari kegiatan ini maka pengguna mendapatkan keuntungan yaitu si pengguna akan mendapat hasil dari data yang diinputkan sesegera mungkin dan tidak harus menunggu lama. Tentunya hal ini lebih efektif dan efisien.

c.       Sistem real time



Real time adalah salah satu pengolahan dengan proses konret yang menggunakan media online. Input iini dilakukan secara terus menerus dan secara otomatis bisa didapat melalui sensor. Dalam menggunakan pengolahan real time ini si pengguna jauh lebih mendapatkan keuntungan banyak karena waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh hasil sekejap saja. Jadi tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Reaksinya jauh lebih cepat dari beberapa pengolahan sebelumnya.




VIDEO MENGENAI SIBK:



REFERENSI :
Apriliandi, E. (2016). Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS). Diakses pada

Fatta, H.A. (2007). Analisis dan perancangan sistem informasi untuk keunggulan
bersaing perusahaan dan organisasi modern. Yogyakarta: CV. Andi Offset

Kusrini. (2008). Aplikasi sistem pakar menentukan factor kepastian pengguna
dengan metode kuantifikasi pertanyaan. Yogyakarta: ANDI

Laudon, J.P., & Laudon, K.C. (2008). Sistem informasi manajemen edisi 10.
            Jakarta: Salemba Empat.

Mulyani, S. (2016). Analisis dan perancangan sistem informasi manajemen
keuangan daerah: notasi pemodelan unified modeling language. Bandung:
Abdi Sistematika

Nofriansyah, D. (2014). Konsep data mining vs sistem pendukung keputusan.
            Sleman : Deepublish

Schell, G. P., & McLeod, R. (2008). Sistem informasi manajemen edisi 10. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.

Stair, R., M., & Reynolds, G. W. (2014). Principle of information systems twelfth
edition. Boston: Cengage Learning.

Wahyono, T., & Pujiatmoko, L. (2008). Pengembangan aplikasi akuntansi berbasis
microsoft visual basic.net. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.






Komentar