Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Bilangan Bulat dan Bilangan Rill

1.      Bilangan Bulat Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan negatif, bilangan nol dan bilangan positif (Sinaga, 2007:136). Serta bilangan yang tidak mempunyai pecahan desimal.  Contoh : -3,-2,-1,0,1,2,3…..dst       2.     Bilangan Rill      Himpunan bilangan riil (dinotasikan dengan R) merupakan himpunan dari bilangan positif, negatif, dan nol. Salah satu sifat penting dari bilangan riil adalah bilangan ini dapat direpresentasikan dengan titik-titik yang dapat disusun menjadi sebuah garis lurus. Secara umum, himpunan bilangan riil dibagi menjadi dua himpunan bilangan yang saling lepas, yaitu himpunan bilangan rasional (dinotasikan dengan Q) dan himpunan bilangan irasional (dinotasikan dengan Q’). Bilangan rasional itu sendiri adalah bilangan riil yang dapat dinyatakan sebagai pembagian dari dua buah bilangan bulat (dengan pembagi bukan nol). Sedangkan bilangan irasional adalah bilangan riil yang selain bilangan rasional. Bila dinyatakan dalam bentuk de

Diagram Venn

A.    Diagram Venn Diagram Venn merupakan sebuah metode dalam merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut secara grafis. Pertama  kali diperkenalkan  pada 1880 oleh John Venn (1834-1923), dalam tulisannya yang berjudul  On the Diagrammatic and Mechanical Representation of Propositions and Reasonings  yang diterbitkan pada Philosophical Magazine and Journal of  Science S. 5. Vol. 9. No. 59. Juli 1880. Diagram Venn diartikan sebagai sebuah diagram yang di dalamnya terdapat selrh kemungkinan hubungan logika serta hipotesis dari sebuah himpunan benda atau objek.       B. Contoh Diagram Venn dan soalnya Dalam diagram Venn, himpunan semesta dinyatakan dengan bentuk persegi panjang. Sedangkan himpunan yang lain , di luar semesta dinyatakan dalam kurva sederhana dan noktah – noktah untuk menyatakan anggotanya. Dan apabila tidak ada himpunan yang sama antara himpunan X dan Y , maka lingkaran dalam himpunan semesta tersebut tidak saling berpoto

Persebaran tumbuhan dan hewan berdasarkan iklim

A.    Persebaran tumbuhan berdasarkan iklim        Bioma adalah pengelompokkan ekologis terbesar pada setiap wilayah di permukaan bumi yang didasarkan pada ciri-ciri formasi tumbuhan. Suatu bioma dicirikan oleh komunitas tumbuhan yang dominan. Pengelompokkan komunitas organisme tumbuhan didasarkan pada perubahan garis lintang, zona temperatur, dan jenis organisme yang dominan. Macam-macam komunitas tumbuhan tersebut adalah sebagai berikut :   Hutan, tumbuhan utama berupa pohon-pohon besar.   Padang rumput, tumbuhan utama berupa rumput. Gurun, tumbuhan utama berupa tumbuhan yang teradaptasi dengan kondisi kering seperti kaktus. Tundra, tumbuhan utama berupa semak belukar dan lumut.                 Setiap jenis komunitas tumbuhan tersebut dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis komunitas. Berikut adalah jenis-jenis komunitas tumbuhan berdasarkan kondisi iklim.                  a.      Hutan hujan tropis               Pada daerah hutan hujan tropis terdapat beratu

Perkembangbiakan Seksual dan Aseksual

       A.    Perkembangbiakan Aseksual Perkembangbiakan aseksual adalah terjadinya pembentukan individu baru dari satu induk tanpa melalui proses penggabungan atau perpaduan antara dua sel kelamin. Kebanyakan organisme yang berkembangbiak secara aseksual dapat pula berkembangbiak secara seksual. Termasuk dalam perkembangbiakan aseksual adalah : a.        Pembelahan Kembar Sel membelah membentuk dua sel anak yang mempunyai jumlah sitoplasma yang sama. dilakukan oleh hampir semua tumbuhan dan hewan tingkat rendah. b.       Kuncupan Cara ini terdapat pada tumbuhan dan hewan tingkat rendah. Inti sel membelah menjadi dua belah yang sama tetapi sitoplasmanya membelah tidak sama besar. Bagian yang kecil disebut kuncup. c.        Pembentukan Spora Spora adalah sel yang sangat kecil, diliputi dinding selulosa yang keras, biasanya terkumpul dalam struktur pembiakan yang disebut sporangium atau kotak spora. Jika sporangium pecah, spora-spora yang sangat kecil itu akan terb

Efek Rumah Kaca

A.    Efek Rumah Kaca Efek rumah kaca yang pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama  planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya. Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba di permukaan bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi inframerah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah  gas rumah kaca, antara lain  uap air,  karbondioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan  bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersim